author-comments { background: # 333333; border: 2px solid # 666666; padding: 5px; } /* CSS easySlider */ #containerSlider { width:175px; height:120px; margin:0 0px; padding:0; position:relative; } #prevBtn, #nextBtn { display:block; margin:0; overflow:hidden; padding:0; text-indent:-8000px; } #slider ul, #slider li { list-style:none; margin:0; padding:0; text-indent:0; } #slider, #slider li { overflow:hidden; width:175px; height:120px; margin:0 auto; } #slider { margin-left:0; background:#ccc; border:1px solid #999; } #prevBtn, #nextBtn { display:block; height:34px; left:-20px; position:absolute; top:38px; width:31px; } #nextBtn { left:200px; } #prevBtn a, #nextBtn a { background:transparent url() no-repeat scroll 0 0; display:block; height:34px; width:31px; } #nextBtn a { background:transparent url() no-repeat scroll 0 0; } #slider img { background:#ccc; padding:0px; width:175px; height:120px; }
THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Jumat, 16 Agustus 2013

“Hand in Hand”: Walaupun Aku Mahasiswi Tapi Aku Peduli Terhadap Kehidupan Anak Nias

         Aku adalah Rena Mahasiswi dari Bina Sarana Informatika Bekasi, mungkin aku hanya mahasiswi biasa tidak kaya dan banyak uang. aku di ajarkan oleh orangtuaku untuk membagi dan bersedekah kepada anak-anak yang kurang mampu akan mendapat pahala dari Allah SWT. Para Pembaca yang telah melihat Blogku dari seluruh Dunia, apa kalian tidak berpikir bahwa sesungguhnya harta, dan barang yang melimpah tidak akan di bawa ke akhirat melainkan amalan dan pahala.

           Ibuku juga berkata "Lebih baik Mengasihi daripada Tangan diatas". itulah kata-kata yang kuingat sampai sekarang. Untuk itu aku mengikuti kegiatan  #HandinHand Tango Peduli Gizi  “Tango Wafer”. walaupun aku belum pernah ke Nias, tapi aku cukup tahu mengenai seluk beluk kehidupan Nias melalui Internet.Terkadang pepatah mengatakan Hidup ini kejam dan Tidak Adil jika tidak ada kerjaan ataupun penghasilan, mau diberikan apa?anak-anak Nias juga membutuhkan makanan, susu, pakaian yang layak pakai.
          
           Seharusnya kita malu, sudah berkuliah sampai S3 dan kerjaan yang bagus dan enak. tapi tidak melihat orang-orang bawah (Miskin). Lihatlah mereka yang sudah berjuang melawan kehidupan berpuluh tahun untuk tetap hidup. Sampai anak-anaknya tidak melanjutkan sekolah, untuk membantu orangtuanya. Anak-anak Nias tidak tahu apa-apa tentang kehidupan. Tapi badan seusia mereka masih kecil, ternayata pola memikiran mereka jauh lebih dewasa seperti orang dewasa.

         Semakin mahalnya biaya pendidikan, justru membuat rakyat putus asa untuk terjun menghilangkan kebodohan. Mahalnya pendidikan membuat mempersempit kesempatan belajar bagi anak berlatar belakang keluarga berekonomi rendah. Begitu di Provinsi Nias banyak anak-anak Nias tidak bersekolah dan bermain selayaknya anak-anak seusianya bermain dengan teman-teman sebayanya.

           Kemiskinan menjadikan mereka kurang cerdas. Sebagian besar dari mereka adalah lulusan sekolah yang tak memiliki tradisi studi yang baik. Jadi tak mudah mengajak mereka bertekun di kelas. Oleh karena itu, kami sadar terlalu berat menggusur prestasi siswa sekolah favorit yang leluasa merekrut anak-anak cerdas, berkecukupan, dan memiliki tradisi studi yang baik.

               Hidup dalam keterbatasan membuat sebagian Orangtua, berpikir untuk tidak menyekolahkan anak-anak mereka. Karena membuat menambah banyak biaya keperluan sekolahnya, mulai biaya Buku, biaya gedung dan lain-lain itulah pemikiran Orangtua.

              Kondisi daerah terpencil di Kab. Nias, jauh berbeda terbalik dengan anak-anak Kota. Anak-anak Kota yang diibaratkan memiliki permainan Modern yang canggih seperti Handphone, Komputer, Tablet. Bahkan dengan serba meminta di belikan oleh Kedua Orang Tuanya.Sedangkan Anak-Anak Nias tidak mempunyai permainan yang canggih mereka hanya bisa bermain dengan kreativitas mereka, tidak  meminta uang kepada Orang Tuanya dan mengandalkan. Tapi bahan-bahan bakunya mencari sendiri, itulah Anak-Anak Nias.

              

Inilah Gambaran dan kondisi Anak di  daerah terpencil Nias yang sebagian bekerja seperti layaknya orang Dewasa, membantu Kedua Orang Tua.


     
Bagaimana cara kita membantu Anak-Anak Nias kembali dengan senyuman ceria di wajah lucunya?

       Cita-Cita Anak Nias sudah pudar, untuk kembali bangkit dari keterpurukan dari kehidupan. Dengan mewujudkan Mimpi menjadi kenyataan semua pasti bisa di Tango #HandinHand.  Untuk itu kita sebagai sesosok kaum para generasi Muda harus menjadi inspirasi bagi semua orang untuk “Semangat Peduli”  dalam kegiatan Tango Peduli Gizi di Nias.
        Yang Paling penting anak-anak kini harus mempunyai Cita-Cita dan harapan mengenai masa depan mereka selanjutnya.

 Punya mainan, pakaian, atau buku yang layak pakai namun tidak dimanfaatkan lagi di rumah?

 Yuk... Kawan-Kawan, Om dan Tante, Nycang dan Babeh  yang merasa Tergugah hatinya
       Kalian tidak perlu mengeluarkan biaya besar atau uang, cukup bantulah mereka yang sedang membutuhkan uluran tangan kita dan donasi dengan menyumbangkan berbagai baju yang layak pakai buat mereka, Buku-Buku pelajaran yang semasa SD atau buku cerita mungkin tersimpan di dalam gudang hendaklah kasih kepada yang membutuhkan dan mainan yang mungkin dikoleksi semasa kecil.

        Itu mungkin akan sangat berguna bagi anak-anak Nias, jika kita memberikan buku-buku Pelajaran dan buku cerita. Maka Anak-Anak Nias bisa dapat membaca dengan gembiranya, dengan "Satu senyuman membawa Seribu senyuman"

Batas pengiriman donasi 30 Agts 2013. 
Alamat kantor Tango : PT. Ultra Prima Abadi, Jl.Lingkar Luar Barat Kav 35 - 36, Cengkareng, Jkt Barat


kalian juga bisa melihat video-video Anak-Anak Nias “Tango Wafer”:

 Tango Hand in Hand for Nias


Tango Hand in Hand - teaser #1



Tango Hand in Hand - teaser #2


    Tango Hand in Hand - teaser #3


 


TANGO #HANDINHAND
Together, make them smile in simply way

0 komentar:

 
Share

Get This